Protokol Routing Part 1. Statik

 Protokol Routing Part 1. Statik

A. Pengertian

  1. Routing atau perutean adalah proses menentukan jalur yang digunakan untuk lalu lintas paket IP di dalam atau antar jaringan serta proses mengelola lalu lintas jaringan secara keseluruhan.
  2. Routing merupakan proses dimana router mem-forward paket IP ke jaringan tujuan. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh router berdasarkan IP address dari tujuan paket tersebut.
  3. Agar keputusan ini benar, router memerlukan informasi bagaimana untuk mencapai tujuan. 
  4. Ketika menggunakan routing statis, diperlukan network administrator untuk melakukan konfigurasi secara manual yang berisi tentang informasi jalur untuk mencapai jaringan yang dituju.
  5. Pada router yang menggunakan konfigurasi routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router lain yang ada pada jaringan. 

B. Command

Command :
router(config)# ip route A.B.C.D (spasi) D.E.F.G (spasi) G.H.I.J

keterangan:
A.B.C.D  merupakan IP network dari host tujuan
D.E.F.G subnetmask
G.H.I.J next hop atau IP dari router di sebelahnya yang terhubung lansung pada router yang sedang disetting saat ini / port dari router disebelahnya.

C. Simulasi menggunakan packet tracer

  1. Buatlah topologi seperti di bawah ini untuk menghubungkan jaringan di Bekasi ke Cikarang via Karawang.

    Gambar Topologi jaringan menggunakan routing statik

  2. Lakukan konsole pada router untuk melakukan konfigurasi telnet dan pemasangan IP pada router menggunakan console dari PC0 untuk router Bekasi, PC1 untuk router Karawang, PC2 untuk Cikarang. konfigurasinya adalah sebagai berikut.

    a. Ingat cara console :
    1. Hubungkan PC menggunakan kabel console ke router
    2. Pilih port RS232 pada PC dan pilih port console pada router
    3. Klik PC, masuk tab desktop, pilih terminal, kemudian klik OK untuk masuk ke jendela konfigurasi router.

    b. Berikut konfigurasi agar masing-masing router bisa di telnet:
    1. Masuk ke router Bekasi melalui console dari PC0

    router>ena
    router#conf t

    router(config)#hostname Bekasi

    Bekasi(config)#line vty 0 4

    Bekasi(config-line)#login local

    Bekasi(config-line)#username cisco1 password cisco2

    Bekasi(config)#enable password cisco3

    Bekasi(config)#exit

    Bekasi#wr


    2. Masuk ke router Karawang melalui console dari PC1

    router>ena
    router#conf t

    router(config)#hostname Karawang

    Karawang(config)#line vty 0 4

    Karawang(config-line)#login local

    Karawang(config-line)#username cisco5 password cisco6

    Karawang(config)#enable password cisco7

    Karawang(config)#exit

    Karawang#wr

    3. Masuk ke router Cikarang melalui console dari PC2
    router>ena

    router#conf t

    router(config)#hostname Cikarang

    Cikarang(config)#line vty 0 4

    Cikarang(config-line)#login local

    Cikarang(config-line)#username cisco7 password cisco8

    Cikarang(config)#enable password cisco9

    Cikarang(config)#exit

    Cikarang#wr

    Cikarang#

    c. Pasang IP pada masing-masing router. Pemberian IP pada router dilakukan pada tiap port router. Setelah itu hidupkan port router (defaultnya shutdown) dan berikan deskripsi pada port yang nantinya digunakan agar tahu kegunaan dari masing-masing port.

    1. Pada router Bekasi
    ##Pemberian IP pada Fa0/0 (port yang terhubung dengan router Karawang)##
    Bekasi#conf t

    Bekasi(config)#interface fa 0/0

    Bekasi(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252

    Bekasi(config-if)#no shutdown


    Bekasi(config-if)#

    %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


    %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


    ##Pemberian deskripsi pada port fa 0/0 yang digunakan##
    Bekasi(config)#interface fa 0/0
    Bekasi(config-if)#description WAN_dr_Bekasi_ke_Karawang

    Bekasi(config-if)#exit

    Bekasi(config)#exit
    Bekasi#wr


    ##Cek apakah port sudah hidup atau belum##
    Bekasi#sh ip int br

    Interface                   IP-Address      OK? Method Status                          Protocol 

    FastEthernet0/0        10.10.10.1       YES manual up                                 up 

    FastEthernet0/1        unassigned      YES manual administratively down down 

    Vlan1                       unassigned       YES unset    administratively down down


    Keterangan,
    Status Fastethernet0/0 = up menandakan port sudah hidup dan dapat digunakan.
    Status FastEthernet0/1 administratively down menandakan port masih mati sehingga belum dapat digunakan.

    ##Cek deskripsi port##

    Bekasi#sh run | b interface

    interface FastEthernet0/0

    description WAN_dr_Bekasi_ke_Karawang

    ip address 10.10.10.1 255.255.255.252

    duplex auto

    speed auto

    !

    interface FastEthernet0/1

    no ip address

    duplex auto

    speed auto

    shutdown

    2. Pada router Karawang

    ##Memberikan IP, deskripsi, dan menghidupkan port Fa0/0 (port yang terhubung dengan router Bekasi)##

    Karawang#conf t

    Karawang(config)#interface fa0/0

    Karawang(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252

    Karawang(config-if)#no shutdown


    Karawang(config-if)#

    %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


    %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


    Karawang(config-if)#description WAN_dr_Karawang_ke_Bekasi

    Karawang(config-if)#exit

    Karawang(config)#exit

    Karawang#wr

    ##Memberikan IP, deskripsi dan menghidupkan port Fa0/1 (port yang terhubung dengan router Cikarang)##


    Karawang#conf t

    Karawang(config)#interface fa0/1

    Karawang(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.252

    Karawang(config-if)#description WAN_dr_Karawang_ke_Cikarang

    Karawang(config-if)#no shut


    Karawang(config-if)#

    %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up


    %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up


    Karawang(config-if)#exit

    Karawang(config)#exit

    Karawang#wr


    3. Pada router Cikarang

    ##Memberikan IP, deskripsi dan menghidupkan port Fa0/0 (port yang terhubung dengan router Karawang)##

    Cikarang#conf t

    Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

    Cikarang(config)#interface fa0/0

    Cikarang(config-if)#no shut


    Cikarang(config-if)#

    %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up


    Cikarang(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.252

    Cikarang(config-if)#description WAN_dr_Cikarang_ke_Karawang

    Cikarang(config-if)#exit

    Cikarang(config)#exit

    Cikarang#wr


  3. Penambahan konfigurasi routing statik.
    ingat:
    1. Rumusnya : mau kemana, lewat mana
    2. Jaringan yang ditambahkan dalam konfigurasi routing adalah jaringan yang tidak terhubung secara langsung pada router.

    1. Router Bekasi
    Pada router bekasi jaringan yang tidak terhubung langsung adalah jaringan 30.30.30.0/30 hal ini berarti secara default router tidak akan bisa menghubungi atau mentransfer data pada jaringan 30.30.30.0/30 ini. Router hanya bisa mentranfer data pada jaringan yang terhubung langsung pada router yaitu jaringan 10.10.10.0/30. Agar router dapat mentransfer data ke jaringan 30.30.30.0/30 maka perlu ditambahkan routing. Berikut konfigurasinya:
    sesuai rumus:
    mau kemana (jaringan yang dituju) = 30.30.30.0
    lewat mana (pintu masuk ke jaringan yang dituju) = 10.10.10.2
    maka konfigurasinya:
    Bekasi#conf t
    Bekasi(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.252 10.10.10.2
    Bekasi(config)#exit
    Bekasi#wr

    2. Router Karawang
    Pada router Karawang tidak perlu ditambahkan routing statik karena semua network (10.10.10.0/30 dan 30.30.30.0/30) terhubung secara langsung dengan router ini.

    3. Router Cikarang
    mau kemana = 10.10.10.0
    lewat mana = 30.30.30.1

    Cikarang#conf t
    Cikarang(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.252 30.30.30.1
    Cikarang(config)#exit
    Cikarang#wr

  4. Simulasi test ping dan telnet masing - masing router dari router lain
    1. Test ping dan test telnet dari router Bekasi ke router Karawang dan Cikarang
        a. Test ping ke Karawang
            Bekasi#ping 10.10.10.2
            Type escape sequence to abort.
            Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.10.10.2, timeout is 2 seconds:
            !!!!!
            Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 0/0/0 ms
          
        b. Test ping ke Cikarang
            Bekasi#ping 30.30.30.2
            Type escape sequence to abort.
            Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 30.30.30.2, timeout is 2 seconds:

            !!!!!

            Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 0/0/1 ms

            Bekasi#

        
        c. simulasikan juga pada router lainnya.

    2. Telnet
        a. Telnet ke router Karawang
            Bekasi#telnet 10.10.10.2
            Trying 10.10.10.2 ...Open
            User Access Verification
            Username: cisco5
            Password:
            Karawang>ena
            Password:
            Karawang#
            Karawang#exit
            [Connection to 10.10.10.2 closed by foreign host]
            Bekasi#

         b. Telnet ke router Cikarang
             Bekasi#telnet 30.30.30.2
             Trying 30.30.30.2 ...Open
             User Access Verification
             Username: cisco7
             Password:
             Cikarang>ena
             Password:
             Cikarang#exit
             [Connection to 30.30.30.2 closed by foreign host]
             Bekasi#

        c. Simulasikan juga pada router lainnya.

  5. Routing tabel
    Merupakan tabel yang disimpan dan diolah oleh router untuk menentukan rute dari IP yang dituju.
    Contoh : 
    Bekasi#sh ip route
    Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
           D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
           N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
           E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
           i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
           * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
           P - periodic downloaded static route
    Gateway of last resort is not set
         10.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
    C       10.10.10.0 is directly connected, FastEthernet0/0
         30.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets
    S       30.30.30.0 [1/0] via 10.10.10.2

    a. Rute directly connected adalah rute yang diperoleh/dipelajari berdasarkan koneksi fisik antar router yang terhubung secara langsung.

    b. Rute statik adalah rute yang dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Pada statik route ada default route 0.0.0.0/0 yang digunakan ketika kita tidak mengetahui jaringan yang dituju. Sebagai contoh adalah router internet yang di rumah, karena digunakan untuk akses internet kebanyak tujuan (misal twitter, facebook, netflix, dsb) maka digunakan default route misal ip route 0.0.0.0 0 10.10.10.2 yang artinya untuk semua network yang dituju akan diteruskan melewati 10.10.10.2.

    c. Rute dynamic (EIGRP, OSPF, dsb) adalah rute yang dipelajari berdasarkan pertukaran informasi antar router di jaringan.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi VLAN pada Switch Cisco Part 1. Mode Akses

Konfigurasi VLAN pada Switch Cisco Part 2. Mode Trunk

Dasar Jaringan Komputer: Pengertian dan Klasifikasi Jaringan Komputer